Cara Kerja Keran Bensin Vakum, Si Isap Muncrat





Sistem kerja keran bensin vakum berbeda dengan cara kerja keran manual. Cara kerja keran vakum, berdasar prinsip kevakuman di intake manifold.  Makanya di keran vakum ada slang menuju intake manifold. 

Kevakuman manifold akibat isapan piston dari silinder, mampu mengisap membran yang ada di keran vakum. Sehingga membran membuka dan memuncratkan bensin. Singkatnya berdasarkan prinsip kerja, diisap muncrat.
 

Makanya keran vakum baru berfungsi ketika mesin nyala atau sedang distarter. “Ada isapan itu dari langkah isap,” Jadi, bisa dikatakan, keran vakum merupakan keran otomatis. Itu karena buka-tutup katup ditentukan dari tekanan negatif dari intake manifold.

Komponen pengalir bensin tipe vakum ini juga memiliki katup dan pegas. Fungsinya, untuk membuka dan menutup katup ketika digunakan dan tidak.

Oh ya! Keran tipe ini, memiliki dua slang berbeda. Satu slang besar menghubungkan keran dengan karburator. Sedang slang yang lebih kecil, terkoneksi langsung ke intake manifold.

Slang kecil dari intake inilah yang berfungsi melakukan isapan pada keran. Karena adanya isapan, pegas dan diafragma atau membran mulai tertarik. Akibatnya, bensin yang ada di tangki meluncur langsung ke slang bahan bakar.

"Proses isapan terjadi, terus berulang. Baik kondisi stasioner atau putaran tinggi,”
Misal, kondisi stasioner 1.500 rpm. Akan terjadi 1.500 kali isapan secara continue untuk membuat pegas dan katup turun. Ketika mesin dimatikan, pegas akan langsung mendorong katup kembali. Jadi, tak ada bahan bakar yang mengalir.

Ketika mengaplikasi keran model vakum, ada beberapa hal yang kudu atau harus diperhatikan. Tentu, supaya keran bekerja optimal. Maka itu, sobat juga mesti memperhatikan slang pengisapan.

Artinya, tidak boleh ada terjadi kebocoran pada slang yang hanya akan menghisap udara ini. Sebab jika selang bocor, pengisapan jadi tidak sempurna. Pegas pun, bisa saja tidak tertarik ke bawah untuk membuka katup bahan bakar.

Kebocoran juga bisa terjadi dari ujung slang yang menempel ke intake atau keran. Kerapatan slang dengan mulut keran mesti dijaga sempurna. Brother bisa menggunakan klem atau pengencang.



Masih ada lagi! Sempurna atau tidak- nya kinerja keran bisa dideteksi secara manual atau bisa juga secara kasat mata. Terutama, jika terjadi kebocoran bahan bakar. Meski mesin tidak hidup, tapi bensin di tangki terus mengalir. "Penyebabnya bisa dari pegas yang sudah lemah,”

Per alias pegas, tidak bekerja sempurna untuk menekan katup kembali. Jadi, posisi membran atawa katup terus membuka. Sehingga debit bahan bakar dari tangki terus mengalir melalui slang ke karburator. Mangkuk karbu yang terus dipenuhi bensin akan membuang setiap kelebihannya. Kata lainnya, karbu banjir!

Githu juga jika terjadi kebocoran dari membran. Pasti akan terjadi gelaja yang sama dengan kondisi per lemah. Sayangnya, selama ini belum ada yang menjual per secara terpisah. Sebab biasanya, keran vakum sudah dijual dalam satu keseluruhan unit. Kecuali, O-ring keran ya.

Edhi menyarankan untuk melakukan penggantian O-ring ketika membuka keran dari posisinya. “Memang. Ini terkait dengan safety semata. Sehingga keran bisa dikencangkan dengan sempurna tanpa ada kebocoran melalui derat,”

Tidak lupa, perhatikan juga kebersihan kondisi di seputar tangki. Jangan biarkan kotoran menumpuk dan bisa menyumbat aliran bahan bakar.