Umumnya, motor tipe lama masih aplikasi filter udara busa untuk menangkap kotoran semacam debu. Part ini, punya karakter yang bisa dibersihkan dan dipakai lagi. Demi menjaga performa engine pacuan kesayangan.
Tapi, jangan sembarang bersihkan ya. Ada perlakuan khusus. Filter busa aplikasi bahan campuran polyurethane. “Membersihkannya, sebaiknya jangan gunakan bensin,”
Bukan tanpa alasan, Sebelum busa, ada kawat jaring yang terpasang di boks filter. Kawat yang disebut flame strap ini punya fungsi untuk menangkis balikan api dari ruang bakar agar tidak terkena busa.
Meski belum tentu terjadi, tapi jelas sudah kenapa busa itu sebaiknya tidak dicuci pakai cairan yang mudah terbakar. Sebab jika ada api tercipta, maka busa akan mudah terbakar.
Baiknya, jangan gunakan bensin. Tapi, bisa saja pakai solar. Toh, itu hanya sebatas dicuci saja. “Setelah dicuci dan diperas, sebaiknya diberikan oli dan diperas lagi,” Ketika merasnya jangan dipelintir ya.
Tujuannya diberikan oli, tentu agar kotoran atau debu yang terisap saluran filter bisa menempel di busa. Tapi baiknya jika ada, gunakan oli yang punya viskositas SAE 80-90. Misalnya, oli gardan.
sebab pori-pori yang diaplikasi filter polyurethane ini tergolong besar. Jika pakai oli tipe mesin, tentu daya tangkap dan tempel debu di busa tidak sebaik oli kental. “Pori-pori ini lebih besar dari filter kertas,”
Bersihkan Filter Busa Jangan Pakai Bensin!
11.22
koko wong acs