Karburator Vakum, Hindari Debu dan Kompresor




Sesuai sistem kerjanya yang lebih stabil mensuplai gas bakar, karburator tipe CV (Constant Velocity) didukung karet vakum untuk buka-tutup piston skep. Namun terbukti jauh lebih senstitif dibanding tipe PV (Piston Valve).

Apa sebab? Konon peranti yang mwenuju fuel injection ini, gerak piston skep enggak ditarik grip gas, melainkan dari kebalikan piston saat mengisap udara dan bahan bakar. Semakin besar isapan, ruang di karet vakum semakin rendah hingga dapat mengangkat piston skep ke atas.

Karena alasan itu, wajar kalau perlakukan atas karbu CV sedikit berbeda walaupun prinsip perawatannya sama. Pastikan ruang di bagian dalam karbu CV harus bersih dari debu dan kotoran yang jadi penyebab timbulnya kerak. Soale, kerak itu pemicu gerak piston skep lambat bahkan terkunci.

 
Makanya biasakan mengganti filter udara sesuai prosedur waktu penggantian. “Usahakan selalu pakai filter udara dan jangan sampai dilepas, karena udara di luar belum tentu bersih dari debu atau partikel penyebab kerak di piston skep

Selain rajin ganti filter udara, karet vakum yang ada di kepala karbu CV usahakan jangan sering diutak-atik jika memang tidak harus dilepas. Apalagi karet diafragma itu rentan benda tajam apalagi udara bertekanan tinggi.

Kalau enggak ada masalah dengan kevakuman, karet vakum disarankan jangan sering dilepas apalagi dicuci pakai cairan penyebab karet jadi kaku. “Jangan pula biasakan karet vakum atau lubang venturinya dibersihkan pakai bantuan udara bertekanan atau angin kompresor. Dikhawatirkan justru malah akan merusak atau bahkan merobek karet vakum
Dan yang harus jadi perhatian lebih adalah buat tunggangan atau motor yang sudah mengadopsi karbu CV, biar komponennya lebih awet dianjurkan untuk membiasakan menggunakan bahan bakar unleaded (non timbel).
 

Itu karena timbel yang enggak ikut terisap akan menumpuk di bodi piston skep. Alhasil, gerak skep jadi semakin lambat.